MINYAK BUMI HABIS?

Kevin Mahatirazikra
3 min readJul 14, 2020

--

https://images.app.goo.gl/qVJZZRHqtiPNgbap6

Isu minyak bumi atau bahan bakar fosil lainnya akan habis merupakan isu lama yang terus menerus berkembang saat ini, tapi kapan tepatnya hal tersebut akan terjadi?

Pada tahun 1950, seorang ahli geologi M King Hubbert mengembangkan ide “Puncak Minyak” yaitu suatu titik yang mana produksi minyak pasti akan mulai menurun lalu berhenti karena sumber daya minyak terbatas.

Pada tahun 1956 Hubbert memperkirakan Amerika Serikat mencapai puncak minyak pada tahun 1970. Perkiraan tersebut didasari oleh cadangan minyak yang terbukti ada pada saat itu.

Lalu seiring berjalannya waktu dan ditemukannya cadangan minyak baru
pada tahun 1979, Hubbert meramalkan puncak minyak global akan terjadi pada tahun 2000.

Pada tahun 1980 ada yang menyebutkan puncak minyak akan terjadi pada 2012.

Sedangkan Statistical Revies of World Energy 2016 dari BP memperkirakan, manusia memiliki sekitar 115 tahun produksi batubara,
53 tahun minyak dan 54 tahun sisa produksi alam sebelum benar-benar kehabisan.

Di dalam negeri sendiri pada tahun 2018, wakil menteri ESDM saat itu, pak Arcandra Tahar mengatakan bahwa minyak bumi yang dimiliki Indonesia saat ini hanya berkisar 3,3 miliar barel dan dengan jumlah tersebut , Indonesia hanya dapat bertahan dalam 11 hingga 12 tahun kedepan sebelum berhenti memproduksi minyak.

“Lalu, kapan tepatnya minyak bumi akan habis?”

Isu ini merupakan bahasan yang bersifat Uncertainty karena pada dasarnya semua perkiraan tersebut didasari oleh ketidakpastian ketersedian sumber cadangan minyak yang terbukti ada pada saat itu. Seiring berjalannya waktu serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan SDM untuk mengeksploitasi dan mengeksplorasi sumber cadangan minyak baru juga akan semakin bertambah, hal itu yang menyebabkan mengapa isu “minyak bumi akan habis” yang dari dulu sudah diprediksi tahunnya selalu meleset dan berubah-ubah.

Berdasarkan hal tersebut juga dapat timbul suatu pertanyaan,

“jika memang begitu adanya, berarti minyak bumi tidak akan habis?”

Dalam seminar “Understanding the Downfall of Oil Prices yang diselenggarakan KSEP dan SPE ITB, disebutkan bahwa sesungguhnya minyak bumi adalah sumber daya terbarukan yang karena proses terbentuknya lama dan butuh jutaan tahun sehingga sumber daya tersebut digolongkan ke dalam sumber daya tidak terbarukan.

Mengapa bisa dikatakan demikian? karena sejatinya minyak bumi terbentuk akibat bahan organik yang mati lalu jatuh ke dasar laut atau menjadi rawa-rawa, terkubur, dan terkena tekanan besar serta pencernaan anaerob mikroorganisme yang akhirnya dihasilkannya deposit kaya karbon. Namun, hal tersebut membutuhkan waktu ratusan juta tahun untuk terbentuk.

Permasalahannya untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi cadangan baru dibutuhkan biaya dan investasi yang mahal sehingga banyak negara lebih memilih untuk beralih ke energi terbarukan yang notabenenya lebih murah dalam segi riset dan pengaplikasiannya seperti panel surya dan geothermal.

Oleh karena itu, dapat dikatan bahwa sesungguhnya isu habisnya minyak bumi ini bersifat Ambiguity karena abstrak dalam kausalitasnya, bahwa apakah memang cadangannya yang betul-betul akan habis atau memang biaya eksplorasi dan riset yang mahal sehingga menyebabkan banyak yang beralih ke EBT (energi baru terbarukan) dan meninggalkan energi fosil yang dalam hal ini berupa minyak bumi.

Pembahasan tentang isu habisnya minyak bumi pada dasarnya juga merupakan isu yang Complex karena pembahasan ini pun diperlukan peninjauan dan berkaitan dengan berbagai aspek dan komponen lainnya seperti geopolitik, ekonomi, dsb. Namun, pembahasan di atas secara sederhana diharapkan dapat membuka pandangan dan opini tentang isu tersebut.

#TantanganMasaDepan #DuniaVUCA #OSKMITB2020 #TerangKembali

sumber :

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/22/110000369/kapan-bahan-bakar-minyak-habis-?page=all

https://www.cnbcindonesia.com/news/20180326182202-4-8616/cadangan-minyak-bumi-indonesia-habis-pada-2030

https://www.vice.com/id_id/article/ywxn7v/tenang-prediksi-cadangan-minyak-indonesia-habis-2030-tak-seseram-pidato-prabowo

--

--